Dwi Retno Oktaviani, S.Pd

Biji itu telah tumbuh Menjadi tunas muda namun renta Mencoba menyerap saripati disekitarnya Berharap mampu hidup hing...

Ceritakan padaku Saat hitamnya cakrawala menjadi biru Saat tusukan dingin terasa nyeri Saat panggilan ilahi memburu ...

Meneng nang sendakepe lambe Kemanutan gak iso disesehne Kon melok i dadine lakon Nang panggung urip seng gak kenek di...

Ku ingat Tak ada yang tersenyum Tapi kau tersenyum Tersenyum padaku . Ku ingat Tak ada yang memberiku lilin Di da...

Isun enget Heng ono kang kemunyik Tapi riko kemunyik Munyik nang isun . Isun enget Heng ono kang ngewe...

Malam-malam dalam diam Ku temukan senyuman kehidupan Malam-malam dalam petang Ku temukan terang dalam kegelapan Mala...

Kutulis deretan kata ini Dibawah gubuk reyot yang nyaman Mungkin jadi megah saat kubaca nanti Kurangkai sajak...

Kulihat warna langit biru dimatamu Berbinar terang tak terkalahkan Kulihat pelangi di senyummu Penuh warna terang yan...

Bukan cerita tentang drama Tak bisa ku layaknya wanita dalam layar kaca Paras cantik bertubuh biola Aku tak r...

Ah, terlalu banyak cabang hal di otakku Belum ku mencuci baju Belum pula ku menata buku pekerjaanku Belum kusuapi ana...

Layaknya badai yang tak pernah dirindukan Ombak gelombang menghantam peradaban Kau aku tak pernah mengharapkan Sunggu...